2014-04-14

Pasca Pemilu, Parpol Sibuk Koalisi


Pasca pemilu legislatif (pileg) sejumlah partai politik (parpol) mulai merapatkan barisan dan saling membuka komunikasi antar partai untuk membentuk koalisi guna memperkuat langkah dan posisi menuju tangga pemilihan presiden (pilpres) pada 9 Juli 2014 mendatang.
Seperti pada, Kamis (10/4), sejumlah elite Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Nasional Demokrat (Nasdem) sudah melakukan pertemuan di Jakarta. "Kalau PDI-P kan sudah jelas calon presidennya (capres) Jokow Widodo (Jokowi). Kita belum bicara dalam tahap cawapres dan teknis koalisi. Yang pasti ada kesepahaman dulu untuk bekerja sama membangun bangsa," jelas Sekjen Partai Nasdem, Patrice Rio Capella.
Untuk partai Gerindra yang berada di urutan ketiga dengan perolehan suara yang tak sampai 20 persen, Gerindra harus membuka koalisi untuk mendorong Prabowo Subianto menjadi kandidat calon presiden pada pemilihan presiden mendatang. "Kami terus menjajaki kemungkinan koalisi dengan partai lain. Komunikasi yang intensif terus dilakukan. Tentunya kami juga terus mengikuti dinamika politik yang terus berjalan," ujar Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi.

Meski saat ini Partai Persatuan Pembangunan (PPP) intens mendekati partai berlambang Garuda ini, namun Suhardi belum bisa memastikan apakah kedua partai ini akan berkoalisi. Menurutnya, Ada banyak pertimbangan koalisi dimana tujuan utamanya mendorong Prabowo Subianto menjadi capres di pilpres.
Sementara itu, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga membuka pintu koalisi menghadapi pemilihan presiden mendatang. Meski PKB sudah memiliki tiga nama yang santer disebut, yakni Rhoma Irama, Mahfud MD, dan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Namun Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, mengatakan partainya sudah berkomunikasi intensif dengan dua calon presiden (capres) dari parpol lain. Namun ia enggan menyebutkan nama capres dari parpol lain tersebut. "Tidak bisa disebutkan karena akan kami gali dulu sampai matang di antara yang ada," ujarnya.
Sedangkan, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa mengungkapkan hal yang sama, bahwa pihaknya juga membuka peluang koalisi dengan partai lain. Dalam hitung cepat sejumlah lembaga survei, PAN mendapat suara lebih dari tujuh persen. Kamis malam, Hatta mengatakan, pintu koalisi dengan semua pihak masih terbuka saat ini dan telah melakukan komunikasi. Hasil komunikasi cukup positif, sebab ada beberapa partai yang menurutnya klop dengan PAN dari beberapa aspek.
Tak berbeda dengan partai lainnya, Partai Golongan Karya (Golkar) juga mulai membuka selebar-lebarnya kesempatan koalisi pada partai lain. Rencana koalisi tersebut diutarakan Wakil Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) Cicip Sharif Sutardjo, Kamis. "Golkar adalah partai yang paling cair. Kami bisa bicara dengan semua pihak," ujarnya.
Cicip mengatakan, kemungkinan besar calon wakil presiden Ical akan berasal dari partai lain yang akan berkoalisi dengan Golkar. "Namun, saya tidak mau berspekulasi. Nanti ketika kita ingin orang yang ini, ternyata dia sudah sama yang lain. Atau ada orang yang ingin ke kita, tapi kita tidak mau dia. Jadi kan enggak lucu," jelasnya. (*)

Sumber :
Ilustrasi: Gom Tobing
Tulisan Oleh : Verani van Driel dan ditulis kembali wakija

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking