BEBERAPA AMALAN PENDUDUK SURGA WAKTU DI DUNIA
- Bertobat dan memohon ampunan kepada Allah dari seluruh dosa dan kesalahan. ”Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah – Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengatahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Rabb mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal.” (QS. 3:133-136).
- Berhijrah dari keburukan (jahiliyah) kepada kebaikan (islam), serta berjihad dengan harta dan jiwa demi meninggikan kalimatullah.”Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapatkan kemenangan. Rabb mereka mengembirakan mereka dengan memberikan rahmat daripada-Nya, keridhoan dan surga, mereka memperoleh di dalamnya kesenangan yang kekal, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.” (QS. 9:20-22)
- Istiqomah dalam keta`atan dan bersungguh-sungguh dalam menjalankannya. ”Sesunguhnya orang-orang yang mengatakan : ”Rabb kami ialah Allah”, kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. 46:13-14)
- Khusyu` dalam shalat, meninggalkan perbuatan yang tidak berguna dan membayar zakat, menjaga kemaluan serta memelihara amanah. ”Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya, dan orang-orang yang memelihara shalatnya. Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, (QS. (ya’ni) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya.” (QS. 23:1-11)
- Menuntut ilmu syar`i yang sesuai dengan Al-Qur`an dan As-Sunnah disertai implementasinya dalam kehidupan.”Barangsiapa meniti suatu jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah memudahkan jalan baginya ke surga.” (H.R. Muslim)
- Berwudhu` secara sempurna dan dilanjuti dengan membaca syahadatain setelah selesai berwudhu`.”Tidaklah salah satu diantara kalian yang berwudhu`, lalu disempurnakan wudhu`nya itu, sesudah itu dia berucap : ”Asyhadu an la ilaha illallah, wa anna Muhammadan `abdullah wa rasuluhu (Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan yang haq untuk disembah kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah seorang hamba dan rasul-Nya) melainkan dibukakan baginya 8 pintu surga yang dapat dimasukinya dari mana saja menurut kehendaknya.” (H.R. Muslim)
- Kontinue dalam melaksanakan shalat nafilah (sunnat) sebelum maupun sesudah shalat fardhu (sunnah rawatib ba`diyah dan qabliyah). ”Siapa yang mengerjakan shalat 12 raka`at sehari semalam, akan dibuatkan oleh Allah untuknya rumah di surga.” (H.R. Muslim)
- Membangun masjid semata-mata karena Allah.”Barangsiapa membangun masjid dalam rangka mencari keridhaan Allah semata, maka Allah akan membuatkan pula baginya rumah di surga.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
- Menyantuni dan memelihara anak yatim serta peduli terhadap kebutuhan-kebutuhan hidup mereka.”Pengasuh anak yatim, baik yatimnya sendiri atau anak yatin orang lain dengan saya di surga seperti ini, sambil menunjukkan (perawi hadits ini yaitu) Malik kedua jarinya, telunjuk dan jari tengah.” (HR. Muslim)
- Beriman kepada Allah dan hari Akhir, berinteraksi sosial dengan sikap yang seperti kita inginkan bagaiman mereka harus bersikap kepada kita.”Siapa yang ingin bebas dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka hendaklah dia berjasa kepada umat manusia sesuai dengan yang diinginkan oleh masyarakat itu dan dia beriman kepada Allah dan hari Akhir.” (H.R. Muslim)
- Menyebarkan salam, memberikan makan fakir miskin dan menjalin tali silaturahmi serta shalat malam (tahajjud).”Wahai umat manusia, sebarkan salam, berilah makan, jalinlah tali silaturahmi, shalat tahajudlah di saat manusia tertidur lelap, maka kalian akan masuk surga.” (H.R. At-Tirmidzi dan berkata hadits hasan shahih)
- Berperangai baik, bersikap lembut dan tawadhu` (rendah hati) kepada Allah maupun antar sesama hamba.Dari Abu Hurairah bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah ditanya mengenai hal apa yang paling banyak memasukkan manusi ke dalam surga, beliau menjawab : ”Taqwa kepada Allah dan berakhlaq baik.” H.R. At-Tirmidzi dan Ibnu Hibban dalam shahihnya. Pewaris Surga Firdaus Oleh : Asy Aziz AL-Ghazali "Air terjun" Tiap kali kita berbicara mengenai surga terlintas di pikiran kita kenikmatannya, kesenangannya, sungai madu yang sangat manis, sungai susu, sungai khamr dan lain-lain. Surga adalah tempat yang penuh dengan kenikmatan, tidak ada kesedihan didalamnya, penghuninya hidup dengan penuh kebahagaian karena mereka dapat memandang wajah Allah ,fyang mulia. Terlebih ketika mereka memasuki surga dengan tingkatan yang paling tinggi Firdaus namanya. Karena dari surga ini mereka dapat melihat penghuni surga-surga yang ada dibawahnya. Allah mensifati orang-orang yang akan mewarisi surga ini dengan ayat-ayat-Nya yang terdapat dalam kitab-Nya Al-Qur'an yang mulia.
Firman Alllah dalam surat Al-Mukminun ayat 1- 11,
"Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada terceIa. Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya. Dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya. Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya".
Ketika para sahabat menanyakan akhlaq Rasulullah kepada Aisyah: قلنا لعائشة أم المؤمنين ، كيف كان خلق رسول الله ؟ قالت : كان خلق رسول الله القرآن ، فقرأت ﴿ قد أفلح المؤمنون ـ حتى انتهت إلى ـ والذين هم على صلواتهم يحافظون ﴾ قالت : هكذا كان خلق رسول الله .
"Kami bertanya kepada Aisyah: Bagaimana akhlaq Rasulullah? Beliau menjawab: Akhlaq Rasulullah adalah Al-Qur'an. Beliau membaca (qod afalahal mukminun sampai ayat wal ladzina hum ala solawatihim yuhafidzun) beginilah akhlaq Rasulullah. [HR. An-Nasa'i]
- Disarikan dari beberapa sumber
-
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking