Bencana yang bertubi-tubi
menimpa sebagian wilayah Indonesia baik bencana banjir, tanah longsor, gempa
bumi tektonik, gunung berapi meletus dan bencana alam lainnya menimbulkan
keprihatinan siswa-siswi MAN Sabdodadi Bantul Yogyakarta yang terketuk hatinya
untuk membantu apakah bantuan berupa material atau moril yang dapat meringankan
beban yang dialaminya.
Siswa-siswi beserta seluruh
Guru dan Staf MAN Sabdodadi Bantul
menggalang infaq terkumpul Rp
2.357.100 ( dua juta tigaratus
limapuluh ribu seratus rupiah ) bertujuan untuk meringankan beban terhadap
warga yang sedang terkena musibah bencana alam,
Banjir—maupun bencana lain—sejatinya harus kita sikapi dengan mengambil sisi baiknya, adanya hikmah akan selalu menjadi keniscayaan dalam setiap peristiwa yang terjadi. Dengan adanya bencana seperti banjir, tanah longsor, merapi meletus adalah saat-saat kita bisa melihat kebersamaan dan solidaritas satu sama lain.
Hadirnya bencana sebagai momen
kita untuk instropeksi diri, banjir yang terjadi, contohnya, bisa jadi karena
kita masih begitu gampang membuang sampah sembarangan, tentu saja mustahil bila
banjir dapat tertangani bila warganya masih sering buang sampah sembarangan,
ingat kita harus semakin peduli dengan lingkungan, disisi lain kita juga mawas
diri/mulat sariro (bahasa Jawa red) dosa apa yang telah kita lakukan sehingga
Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa memberikan cobaan sebarat ini.
Namun bagaimanapun, toh kita
tidak harus menunggu bencana datang untuk bisa peduli, kita pun tidak harus
menunggu banjir dan mengungsi untuk bisa menjalin solidaritas dan kebersamaan.
Mengapa juga harus tunggu bencana untuk melakukan kebaikan?
Melakukan kebaikan dalam
menjalin solidaritas sesama tidak hanya untuk korban bencana, tetapi masih
banyak orang-orang yang memerlukan uluran tangan kita untuk menyisihkan
sebagian rezekinya untuk disalurkan kepada yang sangat membutuhkan bantuan.
Raut wajah puluhan anak-anak
pengungsi, orang tua jompo, anak putus sekolah, warga yang tidak mempunyai
rumah akibat tanah longsor, kelaparan, terganggu kesehatannya bahkan ada yang
nyaris tak tertolong kondisinya sehingga meninggal dunia, seperti ini yang
memerlukan bantuian kita, sehingga mereka menerima dengan dihiasi senyuman, Ternyata senyum mereka
merupakan kepuasaan tersendiri Mereka seakan lupa akan kondisi yang tengah
mereka hadapi sebagai korban bencana.
Akhirnya,
solidaritas anak negeri perlu kita pupuk dengan harapan agar peduli terhadap
sesama manusia, hal ini mutlak
diperlukan. Semoga !!!!!
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking