1.1 Menampilkan sikap positif terhadap Pancasila sebagai ideologi terbuka
1)
Uraian
a.
Sikap perilaku yang sesuai
nilai- nilai Pancasila
1)
Sikap dan perilaku menjunjung
tinggi nilai-nilai ketuhanan
–
Melaksanakan kewajiban dalam
keyakinannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaan
masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
–
Membina kerja sama dan tolong
menolong dengan pemeluk agama lain sesuai dengan situasi dan kondisi di
lingkungan masing-masing.
–
Mengembangkan toleransi
antarumat beragama menuju terwujudnya kehidupan yang serasi, selaras, dan
seimbang.
–
Tidak memaksakan suatu agama
dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain, dan lain-lain.
2)
Sikap dan perilaku menjunjung
tinggi nilai-nilai kemanusiaan
–
Memperlakukan manusia/orang
lain sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang
maha Esa.
–
Mengakui persamaan derajat,
hak, dan kewajiban asasi setiap manusia tanpa membeda-bedakan suku, keturunan,
agama, jenis kelamin, kedudukan sosial,
dan sebagainya.
–
Mengembangkan sikap saling
mencintai sesama manusia, tenggang rasa dan tidak semena-mena terhadap orang
lain.
–
Gemar melakukan kegiatan
kemanusiaan, seperti menolong orang lain, memberi bantuan kepada yang
membutuhkan, menolong korban banjir, dan lain-lain.
3)
Sikap dan perilaku menjunjung
tinggi nilai-nilai Persatuan Indonesia
–
Sanggup dan rela berkorban
untuk kepentingan bangsa dan negarajika suatu saat diperlukan.
–
Mencintai tanah air dan bangga
terhadap bangsa dan negara Indonesia.
–
Mengembangkan persatuan
Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
–
Memajukan pergaulan demi persatuan
dan kesatuan bangsa, dan lain sebagainya.
4)
Sikap dan perilaku menjunjung
tinggi nilai-nilai Permusyawaratan/Perwakilan
–
Mengutamakan musyawarah
mufakat dalam setiap pengambilan keputusan untuk kepentingan bersama.
–
Tidak boleh memaksakan
kehendak, melakukan intimidasi dan berbuat anarkis (merusak) kepada
orang/barang milik orang lain jika kita tidak sependapat.
–
Mengakui bahwa setiap warga
negara Indonesia memiliki kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
–
Memberikan kepercayaan kepada
wakil-wakil rakyat yang telah terpilih untuk melaksanakan musyawarah dan
menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya, dan lain sebagainya.
5)
Sikap dan perilaku menjunjung
tinggi nilai-nilai Keadilan sosial
–
Mengembangkan sikap gotong
royong dan kekeluargaan dengan lingkungan masyarakat sekitar.
–
Tidak melakukan
perbuatan-perbuatan yang dapat merugikan kepentingan orang lain/umum, seperti
mencoret-coret tembok/pagar sekolah atau orang lain, merusak sarana sekolah/umum,
dan sebagainya.
–
Suka bekerja keras dalam
memecahkan atau mencari jalan keluar(solusi) atas masalah-masalah pribadi,
masyarakat, bangsa, dan negara.
–
Suka melakukan kegiatan dalam
rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial melalui karya
nyata, seperti melatih tenaga produktif untuk terampil dalam sablon,
perbengkelan, teknologi tepat guna, membuat pupuk kompos, dan sebagainya.
b.
Sikap positif terhadap
Pancasila sebagai ideologi terbuka
Dalam sidang PPKI para tokoh
negarawan menghendaki dasar negara adalah Pancasila, meskipun tidak disebut secara
eksplisit, tetapi rumusan sila-silanya dicantumkan dalam Pembukaan UUD Negara
Republik Indonesia tahun 1945. Oleh karena itu dasar negara mempunyai kedudukan
yang sangat penting bagi warga negara perlu dipahami secara mendalam dan
diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga Pancasila sebagai ideologi
terbuka tidaklah diragukan lagi kebenarannya. Sebagai ideologi terbuka
Pancasila diharapkan selalu tetap komunikatif dengan perkembangan masyarakatnya
yang dinamis dan sekaligus memantapkan keyakinan masyarakat terhadapnya.
Berbagai pengaruh dunia luar
tergantung pada ketahanankita terhadap pengaruh-pengaruh tersebut. Kita tadak
perlu menutupi diri dari pengaruh luar, yang penting dilakukan adalah menyaring
nilai-nilai yang datang dari luar (filter) untuk memperkuat nilai-nilai positif
bangsa Indonesia. Misalnya : mempertebal dan memperkuat keimanan dan ketaqwaan
terhadap Tuhan yang Maha Esa, banyak beribadah dan beramal sesuai tuntunan
agama kita masing-masing, melakukan perbuatan yang positif yang didasari rasa
kemanusiaan yang adil dan beradab, menyantuni anak=anak yatim dan orang miskin,
c.
Budaya asing yang tidak sesuai
dengan sebagai ideology terbuka
Pancasila adalah :
Berkelakuan kebarat-baratan (westernisasi), mencari
kesenangan sesaat (hedonisme), mementingkan diri sendiri (indivualisme),
kebebasan yang mutlak (liberalisme), sama rata sama rasa dll.
d.
Nilai-nilai yang bertentangan
dengan ideologi Pancasila
Bertindak sewenang-wenang,
menganiaya orang lain, mementingkan diri sendiri atau kelompok, berbuat yang
tidak senonoh, tidak mengahari pendapat orang lain, memaksakan kehendak, malas
bekerja, menganggap rendah orang lain, memaksakan orang lain beragama dll.
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking